CARA MEMBUAT BENIH PADI BER-TEKNOLOGI ORGANIK NASA
Salam
NASA!! Rekan-rekan mitra NASA dan pejuang-pejuang bangsa saudaraku wahai
para petani padi dimanapun anda berada, kali ini kita akan belajar
bersama membuat benih padi unggul. Benih padi yang unggul sangat penting
sekali bagi kita karena benih merupakan faktor utama dan penentu
keberhasilan budidaya kita. Bagaimanapun baiknya perawatan tanaman yang
kita lakukan tidak akan ada gunanya jika benih yang kita gunakan sangat
jelek.
Kini sangat banyak benih padi yang beredar di pasaran,
namun apakah semuanya mempunyai kualitas yang baik? Seringkali kita
menemukan kejadian walaupun benih yang kita gunakan tersebut telah
bersertifikat dan berlabel namun setelah kita tanam hasilnya kurang
memuaskan. Yah, namanya juga jaman sekarang apa saja bisa dicurangin
apalagi proyek benih. Wuih....waspadalah.....
Langkah yang utama
untuk membuat benih padi yang unggul adalah kita harus memiliki benih
padi berlabel putih, benih dengan label putih bisa kita dapatkan di
balai benih padi setempat. Seandainya kita kesulitan mendapatkan benih
berlabel putih kita bisa juga menggunakan benih yang berlabel ungu.
Benih berlabel ungu bisa kita dapatkan di kios-kios pertanian. Kebutuhan
benih sekitar 25 Kg untuk lahan 1 ha.
Langkah yang kedua kita
siapkan lahan untuk menanam padi tersebut. Lahan harus terisolasi dengan
tanaman padi yang lain agar kemurniannya terjaga. Jarak antar lahan dan
tanaman padi yang lain minimal 10 m. Atau paling enak kalau kita
menanamnya berbeda waktu dengan tanaman padi yang lain. Terserah saja
caranya yang penting jangan sampai waktu pembungaannya sama.
Sebelum benih label putih/ ungu kita semai, sebaiknya kita seleksi dulu
dengan menggunakan air garam/ air abu. Gunakan benih yang terendam dan
jangan gunakan benih yang mengapung. Rendam dengan air bersih ditambah
pupuk organik cair NASA selama 24 jam dan tiriskan selama 24 jam pula.
Namun jika calon akar belum ada 0,5 cm pemeraman bisa diperlama 24 jam
lagi.
Lahan pesemaian kita siapkan seperti biasa dengan luas
kurang lebih 20 % dari luas lahan. Cara pembuatan bibit seperti padi
biasa, hanya yang harus diperhatikan adalah saat bibit padi umur 1
minggu sebaiknya semprot
Pupuk Organik Cair NASA +
HORMONIK + pestisida
organik
PESTONA secukupnya. Dan saat bibit satu minggu menjelang tanam
sebaiknya kita aplikasi pestisida organik
BVR dan
CORRIN, agar saat
penanaman nanti tidak ada hama dan penyakit yang terbawa ke pertanaman.
Pada saat pengolahan tanah luku garu sebaiknya ditaburi Dolomit
ditambah pupuk organik padat
SUPERNASA dan Phospat (TSP atau SP-36).
Cara penanaman benih padi unggul yang baik adalah harus memperhatikan
jarak tanam, yaitu jangan kurang dari 22 cm. Dan gunakan sistem tanam
legowo 2 : 1 atau maksimal 4:1. Tanam harus umur muda, kurang dari 18
hss (hari setelah semai). Saat penanaman jangan terlalu dalam. Gunakan
cara tanam jiwir 2-3 batang per lubang. Inilah kunci untuk meningkatkan
produksi benih padi unggul.
Dalam pemeliharaan yang paling
penting adalah pengairan yang berselang, yaitu pemberian air dan buang
air sampai tanah agak mengering. Tanaman jangan selalu direndam air.
Pemupukan gunakan NPK 300 kg/ ha dan tambahkan urea 100 kg/ha atau
sesuaikan kebutuhan dengan menggunakan bagan warna daun. Pemupukan bisa
diberikan 2 kali ataupun 3 kali. Penyemprotan Pupuk Organik Cair NASA
dan HORMONIK atau GREENSTAR tiap 1-2 minggu sekali dan bisa dicampur
dengan pestisida organik seperti PESTONA, BVR dan CORRIN.
Ketika
tanaman benih padi unggul telah berbuah maka perlu dilakukan
penyortiran, hal ini berguna untuk meningkatkan kemurnian benih.
Penyortiran dilakukan dengan cara membuang/ memangkas bulir-bulir padi
yang berbeda varietasnya. Pemangkasan juga dilakukan terhadap jenis
gulma yang sefamili dengan padi.
Ada trik juga untuk memantapkan
pengisian bulir, yaitu dengan cara menambahkan pupuk NPK ditambah pupuk
organik padat
POWER NUTRITION ketika bulir padi telah masak susu. Hal
ini berfungsi untuk memperlama proses pengisian dan memundurkan masa
panen.
Pemanenan benih padi unggul dilakukan jangan bersamaan
dengan tanaman padi konsumsi. Hal ini bertujuan agar supaya benih tidak
tercampur dengan benih lain. Gunakan sabit yang bergerigi dan taruh
potongan malai pada terpal atau karung bekas. Pemanenan dilakukan saat
padi menguning sekitar 90 %.
Penjemuran calon benih padi unggul
sebaiknya tidak dilakukan dilantai jemur, tapi harus diberi alas terpal
atau anyaman bambu. Penjemuran sebaikknya dilakukan saat pagi hari
sekitar jam 07.00 sampai jam 10.00 dan sore hari sekitar jam 14.30
sampai jam 17.00. Keringkan sampai kadar air sekitar 14-12 %. Sebelum
digunakan untuk benih sebaiknya benih padi unggul dilakukan stagnasi
dulu (disimpan dalam karung) sekitar 1-2 minggu. Setelah proses stagnasi
bibit padi unggul siap digunakan.
ADS HERE !!!