Penetsantradisional ini menggunakan sekam padi
Penetsan
tradisional ini menggunakan sekam padi (boleh juga menggunakan gabah atau
serbuk kayu), alat yang di butuhkan antara lain: kotak pengeraman, keranjang
bambu, karung goni dan kotak penetasan. Kotak pengeraman disesuaikan dengan
besarnya menurut jumlah keranjang yang dipasang didalamnya. Kotak penetasan
juga disesuaikan dengan jumlah telur yang akan ditetaskan. Secara ringkas
proses penetasan telur dengan cara ini adalah :
1.
Memilih bentuk telur.
Telur-telur yang dipilih tidak terlalu lonjong dan tidak terlalu bulat.
2.
Membersihkan telur yang lulus
seleksi untuk ditetaskan satu persatu dengan lap basah.
3.
Menjemur telur tersebut di
panas matahari selama 1-2 jam dengan suhu maksimum pada telur mencapai 39° C.
4.
Jemur juga gabah yang akan
dipakai selama 3 jam.
5.
Penjemuran sebaiknya dilakukan
pada jam 08.00-11.00.
6.
Apabila tidak
ada panas / sinar matahari, goreng tanpa minyak
(gongso/sangrai) padi kering terlebih dahulu sampai matang tapi jangan sampai
gosong atau hangus.
7.
Pemanasan gabah pada hari
pertama dilaksanakan satu kali saja, sedang untuk hari kedua dan seterusnya
dilakukan dua kali sehari yaitu pukul 08.00 dan 15.00 dengan lama pemanasan 1-2
jam.
8.
Penjemuran gabah menggunakan
karung agar mudah diangkat kembali. Agar diperoleh panas merata, tiap karung
diisi 2 kg gabah dan harus dibolak-balik.Untuk 170 telur perlu 1,5-2 kg gabah.
9.
Jika pemanasan sudah cukup,
telur dan gabah dimasukkan dan disusun dengan rapi dalam keranjang. Lapisan
bawah keranjang diletakkan karung goni dan gabah dengan ketebalan kira-kira
melebihi tinggi telur dan telur disusun tegak diatas gabah. Pertama
sekam dimasukkan didasar keranjang setebal 8-10cm, menyusul telur satu per satu
diatur dalam posisi berdiri untuk mempermudah
pengamatan, telur diberi kode yang membedakan sisi atas dan bawahnya, kemudian
selimutkan dengan karung goni. Diatas telur diletakkan kain
atau karung lalu ditutup kembali dengan gabah setebal peletakan gabah dibagian
dasar. Kegiatan peletakan gabah telur diulang ulang hingga keranjang penuh. Kemudian
keranjang dimasukkan ke dalam kotak pengeraman dan diisi sekam padi.
10. Keranjang / kotak pengeraman ditutup
dengan tutup keranjang. Letakkan keranjang ini dalam kotak pemeraman yang
dasarnya telah diisi gabah.
11. Isi sela-sela keranjang dengan gabah sampai penuh setinggi keranjang.
12. Pada hari kedua, semua telur diperiksa dan gabah dipanaskan. Susun gabah
pada keranjang dan masukkan dalam kotak pemeraman.
13. Pada hari ketiga sampai keenam telur tidak perlu diperiksa, tetapi telur
tersebut dibalik balik 3 kali sehari dengan keranjang dan gabah baru, kegiatan
ini dilakukan sampai hari keenam belas.
14. Setelah telur sudah beberapa hari di dalam keranjang tercapai telur
dipindahkan pada rak penetasan.
15. Pada rak telur ditaruh pada gabah dan ditutupi kain atau karung dan lakukan
juga pembalikan sampai telur menetas.
ADS HERE !!!